Breaking News

Rabu, 17 Juni 2015

Di bawah pilar-pilar Masjid Salman

Gambar diambil dari blog batur...


Dulu...
nyaris 25 tahun yang silam
bahkan mungkin lebih lama lagi
ketika kaki-kaki masih berukuran kecil
dan badan-badan masih terasa ringan melayang
melangkah menempuh celah-celah gang
menyusur tangga-tangga kebun binatang
menapak di bawah rindang pohon-pohon Ganesha
menuju Masjid Salman

Mencari pengetahuan
Mencari jawaban
atau sekedar mencari kesibukan
mengisi waktu luang
mencari rekan berbincang
atau sekedar menghabiskan waktu berjam-jam
untuk duduk di bawah pilar-pilar Masjid Salman

Sengaja tak sengaja kami bertemu rekan
yang kemudian menjadi saudara seperjuangan
memperjuangkan sebuah keyakinan
bersama-sama berusaha memperkuat iman
atau sekedar saling mengingatkan
juga berdiskusi membuka wawasan
membuka mata, hati dan pikiran
sembari duduk di bawah pilar-pilar Masjid Salman

Lantai masjid hitam dan dingin
Pintu masjid terbuka dan berangin
Halaman masjid agak becek dan licin
tapi kami tetap berkumpul dengan rajin
di sepanjang selasar dan teras masjid
juga di bawah pilar-pilar Masjid Salman

Lalu cerita bergulir di tengah hiruk pikuk minggu pagi
di sepanjang jalan setapak di sela-sela gedung kayu
di bawah rindang pepohonan taman Ganesha
di meja-meja kayu kantin Salman
juga di bawah pilar-pilar Masjid Salman

Di sana kami mengenal teman
Di sana kami mengenal saudara
Di sana kami mengenal diskusi dan bertukar pikiran
Di sana kami mengenal harapan
Di sana kami mengenal cinta

(Lalu aku terkenang pada satu waktu
ketika kami terkikik bergossip tentang para mentor kita
yang konon terlibat sedikit bumbu asmara..!! aha...??
huss...jangan ngegossip dek!!)

Tanpa terasa selasar masjid memberikan arti
menggores makna pada pencarian jati diri
menyisakan kenangan tak kunjung pupus dari hati
juga segenap cerita gembira dan sedih
tentang rekan dan saudara
yang masih ada atau sudah tiada
yang masih terikat atau sudah terpisah

(lalu aku terkenang dengan beberapa wajah
yang sudah berpuluh tahun tak pernah terlihat
dan tiba-tiba hadir kembali dalam peta ritme harian
sebagai rekan, kolega dan saudara)

Betapa waktu mengikat kita
Betapa cinta membelit kita
menyeret kenangan dan harapan
membuka semua cinta dan batasan persaudaraan
yang dulu pernah lebur di bawah pilar-pilar masjid Salman
Tetapi waktu tak pernah kembali
pada masa dimana semua terasa murni
dan gaungan azan terasa menggetarkan hati
di bawah pilar-pilar masjid Salman

Aku rindu
pada dinginnya hembusan angin di sepanjang selasar masjid
pada aroma segar embun pagi di halaman masjid
pada sentuhan air di tempat wudhu masjid
pada rekan lama yang pernah berjumpa di masjid
pada ghirah lama yang tertinggal di tangga-tangga masjid
dan pada rasa persaudaraan
di bawah pilar-pilar masjid Salman

Mungkinkah waktu akan berputar bergiliran
menghantar generasi berikutnya menapak tangga masjid
menjalin kembali rasa persaudaraan yang sempat hilang
menghangatkan lagi aroma cinta dan persahabatan
menyambungkan cerita yang dulu mungkin tak terselesaikan
pada ruang-ruang masjid
pada halaman masjid
dan di bawah pilar-pilar masjid Salman

(Kutulis ketika didera kerinduan yang menggunung
pada aroma rumput di halaman masjid
pada wajah-wajah yang sudah lama tak kulihat)

---------- 07 Januari 2011 -----------------
untuk mengenang teman-teman, kakak mentor, dan semua saudara dan sahabat yang pernah aku temui di Masjid Salman, para anggota KARANG 86, juga untuk beberapa sahabat tercinta, almh Wati Ristawati , alm Hendra Permana, serta sahabat-sahabat SKJ semua (you know who you are!!).

Beberapa komentator....



Destiny Game

It was a destiny journey
when the first time i caught you
from the million dots of line

it was a destiny journey
when the first time i felt you
from the million words in line

after the long time journey
proof that i still have you
in part of my memory line

or it just a destiny game
when eventually i know you
that have kept the same desire
still flaming warm up the heart

just walk on a destiny way
when we can not stop to walk
or we can not stop to talk
and the time can not make it sway

until the time is passing
embrace us with loving
or throw us without giving
what the end of love meaning

and i will keep on sailing...
on the way of destiny flowing...


----------- 20 November 2010 --------------------
(Dibuat sesuai dengan EYD : English Yang Diragukan
awasss ya kalo ada nyang ga percaya kalo ini aseli karangan sayah 100%!! )

Reuni



Hai Reuni...!!
Reuni SD, SMP, SMA, Kuliah, dan bahkan reuni TK
Hati yang dingin tiba-tiba menghangat
Hari yang sepi tiba-tiba bergejolak
Wall yang statis tiba-tiba berubah menjadi dinamis
Rindu lama, cerita lama, yang sudah terkubur
merebak kembali, menebar dan berpedar...
Hai saudaraku, sudah lama kita tidak bertemu
Hai saudaraku, masihkan engkau seperti dulu
Hai saudaraku, masihkan engkau mengingat hari-hari yang lalu
Hai saudaraku, apakah namaku masih ada di seluk riuk hatimu?
Semua pertanyaan menggebu, berpadu dalam deru ragu...

Lewatlah beberapa hari mencari informasi
Lewat juga beberapa usaha menghubungi teman dan relasi
Lewat juga lah hari-hari menggagas apa yang akan dilakukan nanti...
Semua bersiap diri...
menanti datangnya hari reuni
mungkin akan bertemu bekas kekasih
mungkin akan bersua teman sejati
mungkin akan bertemu sesuatu yang berarti
mungkin juga kita akan berbagi
atau hanya sekedar sarana pamer diri?

Lantas datanglah hari reuni
ceria dan sangat berwarna warni
gelak tawa, senda gurau dan berbagai warna getaran hati
semua rasa tercampur baur
bak gelombang datang menerpa pantai
membawa segulung air berbuih dan penuh riak
juga meninggalkan banyak sampah pada sapuan pertama...

Hai kamu. betapa lama waktu berlalu.......
Hai kamu..sungguh rindu lama tak bertemu....
Hai dirimu..sungguh masih seperti dulu....
Hai dirimu..sungguh senyum itu selalu dirindu...
Hai kamu.. betapa bedanya kamu sekarang...?
Hai dirimu..sungguh aku tidak pernah melupakan kamu...
Hai lihatlah diriku, apakah aku masih gagah dan cantik seperti dulu..
Hai lihatlah diriku, sungguh aku sudah berubah tidak seperti masa lalu
Hai lihatlah aku, sungguh eksis diriku dibandingkan kamu....
Sampah-sampah kenangan akan bertaburan
sampah-sampah basa-basi akan bertebaran
sampah-sampah cerita dan hiburan akan berserakan...

Lantas ketika tawa sudah mulai menipis di udara
ketika cerita sudah mulai habis terburai
ketika rindu sudah mulai mencair dan mengurai
akhirilah hari dengan kenangan manis, sepah dan hambar
sekedar basa-basi, marilah kita lakukan tindakan dermawan
mengumpul sedikit dana untuk orang yang akan ditinggalkan
barangkali dana tersebut akan membuat nama kita dikenang
atau akan menoreh manfaat bagi ikatan yang ditinggalkan

maaf saudaraku..
aku terbangun dan ternyata masih duduk di tempat
menonton serial kehidupan beberapa sahabat
lekat, erat dan memikat
tak lebih sekedar riak pasir di pantai
terserak dan tercampur dengan sampah-sampah yang menyebar

Maka pelan-pelan riuh rendah menghilang
pelan-pelan sepi kembali datang
pelan-pelan lampu dipadamkan
satu persatu orang menghilang
sekedar bertukar salam, bertukar nomor telpon atau kartu nama
berjabatan tangan, berpelukan.....
entah mungkin menunggu berapa lama lagi hadirnya kesempatan

Lantas gelombang besar akan kembali tiba
Bergulung membuih dan menerpa
mungkin lebih hebat dari gelombang sebelumnya
menghempas semua beban di bibir pantai
menyentuh kaki memerciki muka
dan bergulung riuh pamit kembali
menyapu semua riak dan gejolak di pasir pantai
membawa semua sampah dan melarutkannya di laut
lantas pantai sepi kembali
lantas pantai bersih kembali

bangunlah teman........
ternyata reuni sudah berakhir
ternyata sapaan hangat kelamaan akan pudar
ternyata rindu sudah terkikis menipis
ternyata rasa sudah mengurai
dan wall kembali sepi
dan kita mungkin kembali lupa
bahwa kita pernah bersahabat....
mungkinkah aku akan mengingat itu kembali
pada setiap lapis usia bertambah...
pada saat reuni berikutnya...
ah......

[Ditulis 12 Juni 2009, menjelang reuni akbar SMA3-1986]

Beberapa cuplikan komengtator dari FB :